Kapolri Lolos Dari Ujian Berat –
4 min readKeberanian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, banjir pujian baik di dunia nyata, maupun dunia maya. Menurut mereka, Kapolri berhasil lolos dari ujian berat.
“Kasus ini sungguh jadi ujian terberat bagi Kapolri. Meskipun akhirnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo lulus dari ujian tersebut,” tutur Ketua Setara Institute Hendardi, kemarin.
Menurut Hendardi, penetapan tersangka Sambo membuktikan Polri di bawah Sigit masih profesional. Polri bekerja dengan asas kejujuran, transparansi, dan berbasis data. Soalnya, Hendardi melihat, Polri awalnya terkesan berhati-hati karena kasus ini menyeret perwira tinggi berprestasi.
“Ini bukan hanya untuk menjaga citra Polri, tetapi yang utama menunjukkan bahwa kinerja instrumen keadilan ini, masih bekerja dan dipercaya,” ujarnya.
Pujian kepada Kapolri juga datang dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti. Dia salut dengan Kapolri yang melakukan langkah tegas terhadap jajaran kepolisian dan pihak-pihak yang terlibat. Termasuk menetapkan beberapa perwira tinggi Polri sebagai tersangka. “Walaupun itu baru langkah awal, tindakan tegas Kapolri layak mendapatkan pujian,” kata Abdul Mu’ti, tadi malam.
Kalangan DPR ikut memuji Kapolri. Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR, Sahroni, Kapolri sudah transparan dan memenuhi harapan publik. “Penjelasan Kapolri dan Kabareskrim sangat terang benderang, tegas, dan tidak mencederai logika serta hati nurani masyarakat,” puji politisi NasDem ini.
Hal senada dikatakan Anggota Komisi III DPR, Eva Yuliana. Menurut dia, Jenderal Sigit tegas, objektif, dan tak pandang bulu. “Terima kasih Kapolri mampu menjaga marwah Polri. Pucuk pimpinan mau turun dan mengawal langsung kerja timsus yang dibentuk bekerja cepat dan tegas,” ungkap Eva.
Warganet di Twitter juga ikut memenuhi timeline dengan pujian kepada Kapolri usai mengumumkan Sambo sebagai tersangka. Netizen pemilik akun @ShenoWirang kagum dengan Jenderal Sigit yang lolos ujian berat.
“Ditetapkannya Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka, maka Kapolri dan institusi Polri telah lulus dari ujian terberat sepanjang sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia. Mungkin saat ini mendiang Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Iman Santoso sedang tersenyum,” kicau akun tersebut.
Pemilik akun @KataCuppy menilai ini pertaruhan nama Kapolri. “Kalau dia nggak bisa ngusut, dia bakal turun juga. Karena udah perintah presiden langsung untuk diurus secara transparan. Bravo Kapolri,” tulisnya memberi semangat.
Namun demikian, masih banyak PR untuk Kapolri ke depan. “Masih ada PR, motif pembunuhan itu karena apa?” cuit akun @rioantony711 disambut @Ajassentilan. “Jangan berhenti di kasus Sambo! Banyak Sambo lain di bawahan anda Jenderal! Kalau institusi penegak hukum bersih, rakyat pun simpati,” kicaunya.
Warganet @DeddyKusdedi3 menyarankan Kapolri menggunakan momentum ini untuk membangun kepercayaan publik kepada korps baju cokelat. “Momen yang tepat Pak Kapolri restrukturisasi institusi Polri untuk bangun kepercayaan publik,” dia juga juga memastikan tidak ada peristiwa tembak menembak, seperti yang disebut dalam laporan awal. [FAQ] ]]> , Keberanian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, banjir pujian baik di dunia nyata, maupun dunia maya. Menurut mereka, Kapolri berhasil lolos dari ujian berat.
“Kasus ini sungguh jadi ujian terberat bagi Kapolri. Meskipun akhirnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo lulus dari ujian tersebut,” tutur Ketua Setara Institute Hendardi, kemarin.
Menurut Hendardi, penetapan tersangka Sambo membuktikan Polri di bawah Sigit masih profesional. Polri bekerja dengan asas kejujuran, transparansi, dan berbasis data. Soalnya, Hendardi melihat, Polri awalnya terkesan berhati-hati karena kasus ini menyeret perwira tinggi berprestasi.
“Ini bukan hanya untuk menjaga citra Polri, tetapi yang utama menunjukkan bahwa kinerja instrumen keadilan ini, masih bekerja dan dipercaya,” ujarnya.
Pujian kepada Kapolri juga datang dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti. Dia salut dengan Kapolri yang melakukan langkah tegas terhadap jajaran kepolisian dan pihak-pihak yang terlibat. Termasuk menetapkan beberapa perwira tinggi Polri sebagai tersangka. “Walaupun itu baru langkah awal, tindakan tegas Kapolri layak mendapatkan pujian,” kata Abdul Mu’ti, tadi malam.
Kalangan DPR ikut memuji Kapolri. Menurut Wakil Ketua Komisi III DPR, Sahroni, Kapolri sudah transparan dan memenuhi harapan publik. “Penjelasan Kapolri dan Kabareskrim sangat terang benderang, tegas, dan tidak mencederai logika serta hati nurani masyarakat,” puji politisi NasDem ini.
Hal senada dikatakan Anggota Komisi III DPR, Eva Yuliana. Menurut dia, Jenderal Sigit tegas, objektif, dan tak pandang bulu. “Terima kasih Kapolri mampu menjaga marwah Polri. Pucuk pimpinan mau turun dan mengawal langsung kerja timsus yang dibentuk bekerja cepat dan tegas,” ungkap Eva.
Warganet di Twitter juga ikut memenuhi timeline dengan pujian kepada Kapolri usai mengumumkan Sambo sebagai tersangka. Netizen pemilik akun @ShenoWirang kagum dengan Jenderal Sigit yang lolos ujian berat.
“Ditetapkannya Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka, maka Kapolri dan institusi Polri telah lulus dari ujian terberat sepanjang sejarah Kepolisian Negara Republik Indonesia. Mungkin saat ini mendiang Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Iman Santoso sedang tersenyum,” kicau akun tersebut.
Pemilik akun @KataCuppy menilai ini pertaruhan nama Kapolri. “Kalau dia nggak bisa ngusut, dia bakal turun juga. Karena udah perintah presiden langsung untuk diurus secara transparan. Bravo Kapolri,” tulisnya memberi semangat.
Namun demikian, masih banyak PR untuk Kapolri ke depan. “Masih ada PR, motif pembunuhan itu karena apa?” cuit akun @rioantony711 disambut @Ajassentilan. “Jangan berhenti di kasus Sambo! Banyak Sambo lain di bawahan anda Jenderal! Kalau institusi penegak hukum bersih, rakyat pun simpati,” kicaunya.
Warganet @DeddyKusdedi3 menyarankan Kapolri menggunakan momentum ini untuk membangun kepercayaan publik kepada korps baju cokelat. “Momen yang tepat Pak Kapolri restrukturisasi institusi Polri untuk bangun kepercayaan publik,” dia juga juga memastikan tidak ada peristiwa tembak menembak, seperti yang disebut dalam laporan awal. [FAQ]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID