DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
13 November 2024

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Logo Xiao Hao Diluncurkan, Pengprov WI Jatim Gelar Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 –

4 min read

Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto menyerahkan Piala Presiden kepada Ketua Pengprov (Pengurus Provinsi) WI Jawa Timur (Jatim), Soedomo Mergonoto di kediamannya Komplek Widya Chandra Jakarta, Sabtu (6/8).

Penyerahan ini sebagai simbolik Pengprov Jatim siap melaksanakan Kejuaraan Nasional Wushu Wushu Piala Presiden 2022.

Rencananya kejurnas wushu Piala Presiden akan digelar di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Surabaya, Jawa Timur, 16-22 September 2022.

Sebelumnya, Jatim mendapatkan Piala Presiden di Kejurnas 2018 Yogyakarta dan Kejurnas 2019 di Bangka Belitung.

’’Kami percayakan penyelenggaraan kejuaraan ini kepada Jawa Timur. Dan kalau sekali lagi Jatim meraih Piala Presiden, maka ini menjadi piala tetap yang dimiliki Jatim,’’ ujar Airlangga Hartarto yang saat penyerahan itu didampingi Sekjen PB WI, Ngatino.

Mendapat tugas melaksanakan kejurnas, Soedomo menyatakan kesiapannya. Bahkan, pria yang juga pemilik Kapal Api itu yakin dengan kemampuan atlet-atlet wushu Indonesia untuk bersaing di kancah internasional.

’’Saya yakin, wushu bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah global,’’ ucap Soedomo.

Dalam menggelar kejurnas ini, Pengprov WI Jatim menggandeng Harian Disway. ’’Ini gara-gara Pak Domo,’’ kata founder Harian Disway, Dahlan yang ikut dalam pertemuan dengan Airlangga Hartarto.

 

Dahlan bercerita bahwa Harian Disway pernah menyelenggarakan Disway Open Wushu Championship pada 25-27 Maret 2022. Kejuaraan terbuka itu diikuti 347 atlet dari 13 kontingen yang berasal dari 11 kota pada 3 provinsi. ’’Pesertanya buanyak. Mereka antusias semua,’’ katanya.

Dengan pengalaman kejuaraan tersebut, Harian Disway pun oke ketika diajak Pengprov Jatim untuk menggelar kejuaraan yang lebih besar.

Berdasar kalkulasi panitia, tak kurang dari 700 atlet akan berlaga pada kejuaraan ini. Sebab, selain Kejurnas Nasional Wushu Piala Presiden, ada juga kejuaraan terbuka nasional yang memperebutkan dua piala.

Yakni, Piala Airlangga Hartarto untuk kategori tradisional (kungfu) dan Piala Menpora untuk kategori Taolu. Wujud Piala Presiden yang diterima Soedomo terlihat begitu gagah. Bahannya kuningan.

Ia melambangkan burung Garuda yang sedang membentangkan sayapnya. Menaungi empat atlet wushu. Baik atlet tangan kosong, senjata, plus Sanda (kategori pertarungan).

Maskot Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 yang langsung diluncurkan pada acara audiensi tersebut benama Xiao Hao. Bisa diterjemahkan sebagai Mutiara Kecil. Juga bisa berarti Little Hero. Pahlawan Kecil. ’’Atlet wushu kita adalah mutiara-mutiara kecil. Yang berani,’’ ucap Dahlan Iskan.

Xiao Hao dirancang oleh Nathania Christiyanto, kepala desainer Harian Disway. Nia, sapaannya, meracik berbagai macam unsur dalam maskot itu.

Xiao Hao digambarkan sebagai seorang anak imut yang memakai baju tanding wushu. Lambang atlet wushu. Baju itu berwarna putih.

Seperti mutiara. Ada ornamen biru yang menyerupai lidah api. Itulah simbolisasi blue fire, api biru yang ada di Gunung Ijen, Bondowoso.

Meski menggambarkan atlet bela diri, Xiao Hao tidak tampil sebagai sosok yang gahar dan sangar. Ide dasarnya, suasana kompetisi dalam pertandingan wushu tetap harus fun. Menggembirakan.

Sebab, pada dasarnya para atlet itu bertanding untuk satu tujuan bersama: meraih prestasi. Airlangga pun mengapresiasi maskot tersebut. ’’Bisa jadi merchandise,’’ ujar Airlangga. ■ 
]]> , Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto menyerahkan Piala Presiden kepada Ketua Pengprov (Pengurus Provinsi) WI Jawa Timur (Jatim), Soedomo Mergonoto di kediamannya Komplek Widya Chandra Jakarta, Sabtu (6/8).

Penyerahan ini sebagai simbolik Pengprov Jatim siap melaksanakan Kejuaraan Nasional Wushu Wushu Piala Presiden 2022.

Rencananya kejurnas wushu Piala Presiden akan digelar di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Surabaya, Jawa Timur, 16-22 September 2022.

Sebelumnya, Jatim mendapatkan Piala Presiden di Kejurnas 2018 Yogyakarta dan Kejurnas 2019 di Bangka Belitung.

’’Kami percayakan penyelenggaraan kejuaraan ini kepada Jawa Timur. Dan kalau sekali lagi Jatim meraih Piala Presiden, maka ini menjadi piala tetap yang dimiliki Jatim,’’ ujar Airlangga Hartarto yang saat penyerahan itu didampingi Sekjen PB WI, Ngatino.

Mendapat tugas melaksanakan kejurnas, Soedomo menyatakan kesiapannya. Bahkan, pria yang juga pemilik Kapal Api itu yakin dengan kemampuan atlet-atlet wushu Indonesia untuk bersaing di kancah internasional.

’’Saya yakin, wushu bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah global,’’ ucap Soedomo.

Dalam menggelar kejurnas ini, Pengprov WI Jatim menggandeng Harian Disway. ’’Ini gara-gara Pak Domo,’’ kata founder Harian Disway, Dahlan yang ikut dalam pertemuan dengan Airlangga Hartarto.

 

Dahlan bercerita bahwa Harian Disway pernah menyelenggarakan Disway Open Wushu Championship pada 25-27 Maret 2022. Kejuaraan terbuka itu diikuti 347 atlet dari 13 kontingen yang berasal dari 11 kota pada 3 provinsi. ’’Pesertanya buanyak. Mereka antusias semua,’’ katanya.

Dengan pengalaman kejuaraan tersebut, Harian Disway pun oke ketika diajak Pengprov Jatim untuk menggelar kejuaraan yang lebih besar.

Berdasar kalkulasi panitia, tak kurang dari 700 atlet akan berlaga pada kejuaraan ini. Sebab, selain Kejurnas Nasional Wushu Piala Presiden, ada juga kejuaraan terbuka nasional yang memperebutkan dua piala.

Yakni, Piala Airlangga Hartarto untuk kategori tradisional (kungfu) dan Piala Menpora untuk kategori Taolu. Wujud Piala Presiden yang diterima Soedomo terlihat begitu gagah. Bahannya kuningan.

Ia melambangkan burung Garuda yang sedang membentangkan sayapnya. Menaungi empat atlet wushu. Baik atlet tangan kosong, senjata, plus Sanda (kategori pertarungan).

Maskot Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022 yang langsung diluncurkan pada acara audiensi tersebut benama Xiao Hao. Bisa diterjemahkan sebagai Mutiara Kecil. Juga bisa berarti Little Hero. Pahlawan Kecil. ’’Atlet wushu kita adalah mutiara-mutiara kecil. Yang berani,’’ ucap Dahlan Iskan.

Xiao Hao dirancang oleh Nathania Christiyanto, kepala desainer Harian Disway. Nia, sapaannya, meracik berbagai macam unsur dalam maskot itu.

Xiao Hao digambarkan sebagai seorang anak imut yang memakai baju tanding wushu. Lambang atlet wushu. Baju itu berwarna putih.

Seperti mutiara. Ada ornamen biru yang menyerupai lidah api. Itulah simbolisasi blue fire, api biru yang ada di Gunung Ijen, Bondowoso.

Meski menggambarkan atlet bela diri, Xiao Hao tidak tampil sebagai sosok yang gahar dan sangar. Ide dasarnya, suasana kompetisi dalam pertandingan wushu tetap harus fun. Menggembirakan.

Sebab, pada dasarnya para atlet itu bertanding untuk satu tujuan bersama: meraih prestasi. Airlangga pun mengapresiasi maskot tersebut. ’’Bisa jadi merchandise,’’ ujar Airlangga. ■ 

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |