DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
13 December 2024

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Pulang Dari China, Jepang Dan Korea Jokowi Bawa Oleh-oleh Triliunan –

6 min read

Tiga hari keliling ke tiga negara, Presiden Jokowi pulang ke Tanah Air membawa oleh-oleh investasi bernilai triliunan rupiah. Keberhasilan ini bukti nyata Jokowi dihormati dunia internasional.

Ketiga negara itu adalah China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel). Di Negeri Tirai Bambu, Jokowi berhasil membuat delapan kesepakatan bilateral. Seperti meningkatkan kerja sama ekonomi hijau melalui pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara, hingga proyek Belt and Road Initiative. Juga meningkatkan ekspor produk pertanian, melalui 1 juta ton produk kelapa sawit.

Oleh-oleh dengan China itu terangkum dalam tujuh kesepakatan. Yakni, Pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative; MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika; MoU mengenai Pembangunan Hijau; Pengaturan Kerja sama Kelautan; Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia; Pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan; dan Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.

Di Jepang, Jokowi juga pulang membawa “buah tangan”. Berbicara dengan Perdana Menteri Kishida Fumio, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. “Kita sepakat protokol perubahan Indonesian-Japan Economic Partnersip agreement (IJEPA) dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang,” kata Jokowi.

Secara khusus, Jokowi meminta agar Jepang memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk, seperti tuna, pisang, dan nanas. Juga meminta akses pasar untuk produk mangga.

Dalam bidang investasi, Jokowi menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia. Jokowi juga menghargai proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu, dan juga mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang.

Di antaranya penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban, dan komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela.

Jokowi lalu mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis Indonesia. Terutama hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, sektor kesehatan dan pangan, serta menawarkan pengiriman tenaga kerja.

Jokowi ikut menghadiri Forum CEO dan bertemu dengan sekitar 10 CEO perusahaan ternama Jepang. Pada kesempatan itu, perusahaan-perusahaan Jepang tersebut akan berinvestasi di Indonesia sebesar Rp 75,4 triliun tahun depan.

Di Korsel, Jokowi dan rombongan juga bertemu dengan CEO dan pimpinan perusahaan besar. Rayuan Jokowi berhasil membawa komitmen 10 investor kakap sebesar 6,72 miliar dolar AS atau sekitar Rp 100,69 triliun.

 

Adapun 10 pimpinan perusahaan yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu CEO of Posco Kim Hag-dong, Vice Chairman/CEO of Lotte Chemical Kim Gyo-hyun, Vice Chairman/CEO of LG Corp Brian Kwon, Chairman of CJ Group Sohn Kyung-Sik, Chairman of LS Group Koo Ja-Eun, Vice Chairman/CEO of GS E&C Lim Byeong-yong, CEO of Samsung Electronics Roh Tae-moon, CEO of LX Holdings Roh Jin-seo, Chairman of Taekwang Park Joo-hwan, Chairman of KCC Glass Mong-ik Chung, serta turut hadir Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Tae-sung.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, selain memfasilitasi dan mengawal investasi masuk ke Indonesia, pihaknya juga akan memastikan investasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pengusaha nasional dan UMKM lokal melalui kolaborasi yang dilakukan. “Kita dorong mereka maju bersama dan ciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah,” janji Bahlil.

Ia menegaskan, pemerintah serius dalam menarik investasi berkualitas ke Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya terkait penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.

Sementara, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, perusahaan raksasa otomotif jepang seperti Mitsubishi Motors Corp (MMC) dan Toyota Motor Corp (TMC) akan menambah kucuran dana investasinya di Indonesia. Masing-masing Rp 10 triliun dan Rp 21 triliun.

Kata Airlangga, Jokowi juga meminta Jepang segera menyelesaikan proyek providing ground dalam bentuk sirkuit di Bekasi. Proyek yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,81 triliun ini perlu dipercepat demi kepentingan ekspor otomotif. Sebab Thailand dan Vietnam sudah memilikinya.

Menanggapi banyaknya oleh-oleh yang dibawa Jokowi, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengingatkan yang paling penting itu adalah tindak lanjutnya. [MEN] ]]> , Tiga hari keliling ke tiga negara, Presiden Jokowi pulang ke Tanah Air membawa oleh-oleh investasi bernilai triliunan rupiah. Keberhasilan ini bukti nyata Jokowi dihormati dunia internasional.

Ketiga negara itu adalah China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel). Di Negeri Tirai Bambu, Jokowi berhasil membuat delapan kesepakatan bilateral. Seperti meningkatkan kerja sama ekonomi hijau melalui pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara, hingga proyek Belt and Road Initiative. Juga meningkatkan ekspor produk pertanian, melalui 1 juta ton produk kelapa sawit.

Oleh-oleh dengan China itu terangkum dalam tujuh kesepakatan. Yakni, Pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative; MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika; MoU mengenai Pembangunan Hijau; Pengaturan Kerja sama Kelautan; Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia; Pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan; dan Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.

Di Jepang, Jokowi juga pulang membawa “buah tangan”. Berbicara dengan Perdana Menteri Kishida Fumio, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. “Kita sepakat protokol perubahan Indonesian-Japan Economic Partnersip agreement (IJEPA) dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang,” kata Jokowi.

Secara khusus, Jokowi meminta agar Jepang memberikan dukungan penurunan tarif untuk beberapa produk, seperti tuna, pisang, dan nanas. Juga meminta akses pasar untuk produk mangga.

Dalam bidang investasi, Jokowi menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia. Jokowi juga menghargai proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu, dan juga mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang.

Di antaranya penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban, dan komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela.

Jokowi lalu mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis Indonesia. Terutama hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, sektor kesehatan dan pangan, serta menawarkan pengiriman tenaga kerja.

Jokowi ikut menghadiri Forum CEO dan bertemu dengan sekitar 10 CEO perusahaan ternama Jepang. Pada kesempatan itu, perusahaan-perusahaan Jepang tersebut akan berinvestasi di Indonesia sebesar Rp 75,4 triliun tahun depan.

Di Korsel, Jokowi dan rombongan juga bertemu dengan CEO dan pimpinan perusahaan besar. Rayuan Jokowi berhasil membawa komitmen 10 investor kakap sebesar 6,72 miliar dolar AS atau sekitar Rp 100,69 triliun.

 

Adapun 10 pimpinan perusahaan yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu CEO of Posco Kim Hag-dong, Vice Chairman/CEO of Lotte Chemical Kim Gyo-hyun, Vice Chairman/CEO of LG Corp Brian Kwon, Chairman of CJ Group Sohn Kyung-Sik, Chairman of LS Group Koo Ja-Eun, Vice Chairman/CEO of GS E&C Lim Byeong-yong, CEO of Samsung Electronics Roh Tae-moon, CEO of LX Holdings Roh Jin-seo, Chairman of Taekwang Park Joo-hwan, Chairman of KCC Glass Mong-ik Chung, serta turut hadir Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Tae-sung.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, selain memfasilitasi dan mengawal investasi masuk ke Indonesia, pihaknya juga akan memastikan investasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pengusaha nasional dan UMKM lokal melalui kolaborasi yang dilakukan. “Kita dorong mereka maju bersama dan ciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah,” janji Bahlil.

Ia menegaskan, pemerintah serius dalam menarik investasi berkualitas ke Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya terkait penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.

Sementara, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, perusahaan raksasa otomotif jepang seperti Mitsubishi Motors Corp (MMC) dan Toyota Motor Corp (TMC) akan menambah kucuran dana investasinya di Indonesia. Masing-masing Rp 10 triliun dan Rp 21 triliun.

Kata Airlangga, Jokowi juga meminta Jepang segera menyelesaikan proyek providing ground dalam bentuk sirkuit di Bekasi. Proyek yang memiliki nilai investasi sebesar Rp 1,81 triliun ini perlu dipercepat demi kepentingan ekspor otomotif. Sebab Thailand dan Vietnam sudah memilikinya.

Menanggapi banyaknya oleh-oleh yang dibawa Jokowi, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengingatkan yang paling penting itu adalah tindak lanjutnya. [MEN]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |