Rajin Safari Ke Daerah, Puan Maharani Punya Ideologi Dan Karakter Yang Mumpuni –
2 min readPengamat politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago berharap, figur pemimpin Indonesia ke depan haruslah orang-orang yang memiliki ideologi dan dekat dengan rakyat.
Menurut dia, bukan figur yang hanya bermodalkan elektabilitas dan popularitas saja. Melainkan, harus kuat di partai politik.
“Kita tidak mau capres kita tidak kuat di partai politik dan hanya menjadikan parpol sebagai kendaraan kepentingan sesaat yang kemudian (ketika jadi) ditinggal begitu saja. Terkesan keberadaaan parpol hanya main-main, transaksional dan pragmatis,” kata Pangi di Jakarta, Senin (27/7).
Ketika ditanyakan perihal kegiatan Safari Puan Maharani ke sejumlah daerah? Pangi mengatakan, itu bagian dari salah satu cara Puan Maharani menyerap aspirasi dan menyampaikan gagasannya tentang Indonesia ke depan.
“Itu (safari,red) upaya memperkenalkan diri dan menyampaikan gagasan yang ada dibenaknya, bahwa begini cara kita berpikir tentang Indonesia,” katanya.
Sementara, sebagai seorang kader partai, ideologi maupun karakter, Puan Maharani sudah tidak perlu diragukan lagi.
Sekarang, lanjut dia, bagaimana Puan Maharani bisa berbuat banyak dengan memahami apa yang menjadi harapan dan keinginan rakyat. Karena, persoalan elektabilitas, akseptabilitas maupun popularitas hanya bonus, bukan tujuan utama.
“Masyarakat akan bertanya bukan soal kenal atau tidak. Tetapi soal gagasan apa yang Anda berikan terhadap kondisi rakyat hari ini. Saat itulah, mereka akan menangkap pemimpin seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan ke depannya,” ujarnya.
Sehingga, Puan harus mengerti betul konteks dan selera, cita rasa yang menjadi keinginan rakyat.■
]]> , Pengamat politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago berharap, figur pemimpin Indonesia ke depan haruslah orang-orang yang memiliki ideologi dan dekat dengan rakyat.
Menurut dia, bukan figur yang hanya bermodalkan elektabilitas dan popularitas saja. Melainkan, harus kuat di partai politik.
“Kita tidak mau capres kita tidak kuat di partai politik dan hanya menjadikan parpol sebagai kendaraan kepentingan sesaat yang kemudian (ketika jadi) ditinggal begitu saja. Terkesan keberadaaan parpol hanya main-main, transaksional dan pragmatis,” kata Pangi di Jakarta, Senin (27/7).
Ketika ditanyakan perihal kegiatan Safari Puan Maharani ke sejumlah daerah? Pangi mengatakan, itu bagian dari salah satu cara Puan Maharani menyerap aspirasi dan menyampaikan gagasannya tentang Indonesia ke depan.
“Itu (safari,red) upaya memperkenalkan diri dan menyampaikan gagasan yang ada dibenaknya, bahwa begini cara kita berpikir tentang Indonesia,” katanya.
Sementara, sebagai seorang kader partai, ideologi maupun karakter, Puan Maharani sudah tidak perlu diragukan lagi.
Sekarang, lanjut dia, bagaimana Puan Maharani bisa berbuat banyak dengan memahami apa yang menjadi harapan dan keinginan rakyat. Karena, persoalan elektabilitas, akseptabilitas maupun popularitas hanya bonus, bukan tujuan utama.
“Masyarakat akan bertanya bukan soal kenal atau tidak. Tetapi soal gagasan apa yang Anda berikan terhadap kondisi rakyat hari ini. Saat itulah, mereka akan menangkap pemimpin seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan ke depannya,” ujarnya.
Sehingga, Puan harus mengerti betul konteks dan selera, cita rasa yang menjadi keinginan rakyat.■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID