Rumahnya Digeledah, Brankas Dibobol FBI Trump Naik Pitam –
4 min readBiro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI), menggeledah rumah mewah milik mantan Presiden Donald Trump di Mar-a-Lago, Florida. Trump pun berang dan ngomel.
Menurut Trump, FBI tidak menjelaskan alasan penggeledahan tersebut. Presiden ke-45 AS itu menuding penggeledahan FBI sebagai pelanggaran. Apalagi, FBI membobol brankasnya tanpa izin. Pada penggerebekan itu, FBI membawa sejumlah barang.
“Ini masa-masa kelam bagi negara kita. Rumah saya yang indah, Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, saat ini dikepung, digerebek dan diduduki sejumlah agen FBI,” tulis Trump di media sosialnya, Truth Social, dikutip CNN, kemarin.
Trump tidak sedang berada di Mar-a-Lago saat penggeledahan dilakukan. Pemberitaan Fox News menyebut, Trump sedang berada di New York pada Senin (8/8) waktu setempat. Sebuah foto menunjukkan, Trump meninggalkan Trump Tower, New York.
“Aksi FBI itu serangan radikal Demokrat, yang sangat tidak ingin saya mencalonkan diri sebagai Presiden 2024,” tulisnya lagi.
Belum selesai mengeluarkan unek-uneknya, Trump menyebut, aksi tersebut hanya bisa terjadi di negara-negara dunia ketiga. Bukan di Negeri Paman Sam.
“Menyedihkan, Amerika sekarang telah menjadi salah satu dari negara-negara itu,” imbuhnya.
Rekaman video yang diambil dari udara menunjukkan, mobil-mobil polisi diparkir di luar Mar-a-Lago. Departemen Kehakiman AS dan FBI menolak menjelaskan lebih lanjut soal alasan penggeledahan itu.
Penjelasan justru datang dari salah satu anak laki-laki Trump, Eric Trump. Menurutnya, penggeledahan itu berkaitan dengan sejumlah kotak berisi dokumen yang dibawa Trump dari Gedung Putih.
Ditegaskan Eric, ayahnya telah bekerja sama dengan Arsip Nasional soal masalah itu selama berbulan-bulan.
Seorang sumber yang memahami persoalan itu juga mengkonfirmasi kepada Reuters, bahwa penggeledahan itu tampaknya berkaitan dengan dokumen rahasia yang dibawa Trump dari Gedung Putih.
Trump diketahui tengah menjadi fokus penyelidikan dalam berbagai kasus. Mulai dari bisnisnya hingga tindakan yang dilakukannya selama menjabat Presiden AS.
Salah satu kasus yang membuatnya dipantau, yakni tindakannya memindahkan dokumen-dokumen dari Gedung Putih ke kediamannya di Florida.
Laporan sejumlah media AS menyebut, para agen FBI melakukan penggeledahan dan mendapat izin pengadilan, terkait dugaan pelanggaran dalam penanganan dokumen rahasia yang dikirimkan ke kediamannya.
Arsip Nasional menyatakan, pada Februari lalu pihaknya menemukan 15 kotak berisi dokumen di Mar-a-Lago. Menurut laporan Washington Post, dokumen itu mencakup naskah-naskah sangat rahasia.
Dokumen dan momento termasuk korespondensi dengan mantan Presiden Barack Obama, secara hukum harus dikembalikan pada akhir masa kepresidenan Trump. Namun, entah bagaimana malah berakhir di Mar-a-Lago.
Sejak mengakhiri masa jabatan dan meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021, Trump sering di Mar-a-Lago. ■
]]> , Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI), menggeledah rumah mewah milik mantan Presiden Donald Trump di Mar-a-Lago, Florida. Trump pun berang dan ngomel.
Menurut Trump, FBI tidak menjelaskan alasan penggeledahan tersebut. Presiden ke-45 AS itu menuding penggeledahan FBI sebagai pelanggaran. Apalagi, FBI membobol brankasnya tanpa izin. Pada penggerebekan itu, FBI membawa sejumlah barang.
“Ini masa-masa kelam bagi negara kita. Rumah saya yang indah, Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, saat ini dikepung, digerebek dan diduduki sejumlah agen FBI,” tulis Trump di media sosialnya, Truth Social, dikutip CNN, kemarin.
Trump tidak sedang berada di Mar-a-Lago saat penggeledahan dilakukan. Pemberitaan Fox News menyebut, Trump sedang berada di New York pada Senin (8/8) waktu setempat. Sebuah foto menunjukkan, Trump meninggalkan Trump Tower, New York.
“Aksi FBI itu serangan radikal Demokrat, yang sangat tidak ingin saya mencalonkan diri sebagai Presiden 2024,” tulisnya lagi.
Belum selesai mengeluarkan unek-uneknya, Trump menyebut, aksi tersebut hanya bisa terjadi di negara-negara dunia ketiga. Bukan di Negeri Paman Sam.
“Menyedihkan, Amerika sekarang telah menjadi salah satu dari negara-negara itu,” imbuhnya.
Rekaman video yang diambil dari udara menunjukkan, mobil-mobil polisi diparkir di luar Mar-a-Lago. Departemen Kehakiman AS dan FBI menolak menjelaskan lebih lanjut soal alasan penggeledahan itu.
Penjelasan justru datang dari salah satu anak laki-laki Trump, Eric Trump. Menurutnya, penggeledahan itu berkaitan dengan sejumlah kotak berisi dokumen yang dibawa Trump dari Gedung Putih.
Ditegaskan Eric, ayahnya telah bekerja sama dengan Arsip Nasional soal masalah itu selama berbulan-bulan.
Seorang sumber yang memahami persoalan itu juga mengkonfirmasi kepada Reuters, bahwa penggeledahan itu tampaknya berkaitan dengan dokumen rahasia yang dibawa Trump dari Gedung Putih.
Trump diketahui tengah menjadi fokus penyelidikan dalam berbagai kasus. Mulai dari bisnisnya hingga tindakan yang dilakukannya selama menjabat Presiden AS.
Salah satu kasus yang membuatnya dipantau, yakni tindakannya memindahkan dokumen-dokumen dari Gedung Putih ke kediamannya di Florida.
Laporan sejumlah media AS menyebut, para agen FBI melakukan penggeledahan dan mendapat izin pengadilan, terkait dugaan pelanggaran dalam penanganan dokumen rahasia yang dikirimkan ke kediamannya.
Arsip Nasional menyatakan, pada Februari lalu pihaknya menemukan 15 kotak berisi dokumen di Mar-a-Lago. Menurut laporan Washington Post, dokumen itu mencakup naskah-naskah sangat rahasia.
Dokumen dan momento termasuk korespondensi dengan mantan Presiden Barack Obama, secara hukum harus dikembalikan pada akhir masa kepresidenan Trump. Namun, entah bagaimana malah berakhir di Mar-a-Lago.
Sejak mengakhiri masa jabatan dan meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021, Trump sering di Mar-a-Lago. ■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID