Transjakarta Gandeng Pabrikan China Sediakan Angkot Listrik Di Ibu Kota –
2 min read
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menjajaki pengadaan armada Mikrotrans atau angkutan kota (angkot) listrik dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan penyedia minibus listrik DFSK, PT Bevos Auto Mandiri.
MoU ini ditandatangani Direktur Teknik dan Digital Transjakarta, M. Indrayana dan Direktur Utama PT Bevos Auto Mandiri, Hartono Kurniawan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang Selatan. DFSK merupakan produsen mobil asal China yang memiliki pabrik di Indonesia.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, MoU ini merupakan bagian dari usaha Transjakarta dalam mengubah seluruh armadanya menjadi kendaraan listrik.
“Transjakarta secara bertahap akan mengelektrifikasi semua armada dari bus besar hingga mikrotrans. Ini bentuk keseriusan kami dalam mencapai target elektrifikasi seluruh armada hingga 2030 mendatang,” ujar Anang, Jumat (12/8).
Anang menjelaskan, Mikrotrans listrik direncanakan akan diujicoba pada rute Tanah Abang-Kota (JAK 10) pada September 2022.
“Diharapkan Mikrotrans Listrik ini bisa menjadi kendaraan ketika keluar dari rumah hingga mengantar ke tempat tujuan yang aman, nyaman dan ramah lingkungan,” tandasnya.
Perlu diketahui, armada Mikrotrans Listrik produksi DFSK ini memiliki kapasitas baterai 42 kWh dengan jarak tempuh hingga 300 kilometer. Proses pengisian baterai yang cepat yakni 2,5 jam untuk sekali pengisian. ■
]]> , PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menjajaki pengadaan armada Mikrotrans atau angkutan kota (angkot) listrik dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan penyedia minibus listrik DFSK, PT Bevos Auto Mandiri.
MoU ini ditandatangani Direktur Teknik dan Digital Transjakarta, M. Indrayana dan Direktur Utama PT Bevos Auto Mandiri, Hartono Kurniawan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang Selatan. DFSK merupakan produsen mobil asal China yang memiliki pabrik di Indonesia.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, MoU ini merupakan bagian dari usaha Transjakarta dalam mengubah seluruh armadanya menjadi kendaraan listrik.
“Transjakarta secara bertahap akan mengelektrifikasi semua armada dari bus besar hingga mikrotrans. Ini bentuk keseriusan kami dalam mencapai target elektrifikasi seluruh armada hingga 2030 mendatang,” ujar Anang, Jumat (12/8).
Anang menjelaskan, Mikrotrans listrik direncanakan akan diujicoba pada rute Tanah Abang-Kota (JAK 10) pada September 2022.
“Diharapkan Mikrotrans Listrik ini bisa menjadi kendaraan ketika keluar dari rumah hingga mengantar ke tempat tujuan yang aman, nyaman dan ramah lingkungan,” tandasnya.
Perlu diketahui, armada Mikrotrans Listrik produksi DFSK ini memiliki kapasitas baterai 42 kWh dengan jarak tempuh hingga 300 kilometer. Proses pengisian baterai yang cepat yakni 2,5 jam untuk sekali pengisian. ■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID