DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
13 December 2024

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Jaring 200 Calon Wirausaha Baru KKP Geber Program Kewirausahaan Sektor Kelautan Dan Perikanan –

4 min read

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) semakin menggeber program peningkatan kewirausahaan (entrepreneurship) di sektor kelautan dan perikanan. Salah satunya, KKP menjaring 200 calon wirausaha baru yang diharapkan dapat menjadi penggerak usaha perikanan di berbagai wilayah.

Melalui kegiatan pra usaha dan pemagangan usaha yang diinisiasi Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), berhasil menjaring 200 calon wirausaha dari 800 pendaftar di seluruh Indonesia untuk diikutkan bimbingan teknis mulai Agustus hingga September nanti.

“Wirausahawan adalah tulang punggung perekonomian suatu negara,” tegas Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti, Sabtu (6/8).

Seorang wirausahawan, lanjut Artati, bukan hanya mencari dan menunggu peluang, tetapi menciptakan peluang. “Menjadi wirausahawan yang tangguh dan sukses, tentu tidak mudah, karena seorang entrepreneur dituntut untuk memiliki ide kreatif, inovatif, serta senang dengan terobosan,” ujar Artati.

Merujuk data Global Entrepreneurship Index (GEI) 2019, Artati menyebut Indonesia menempati ranking ke-75 dari 137 negara dalam hal indeks kewirausahaan. Di tingkat regional (ASEAN), Indonesia menempati peringkat ke-6, setelah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Vietnam.

“Indeks ini mencerminkan parameter dari kesehatan iklim wirausaha di sebuah negara. Hal ini menjadi tantangan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan agar mampu bersaing di tingkat Global,” terang Artati.

Artati berharap kegiatan ini bisa menjadi ruang pembelajaran bagi para peserta terpilih untuk memulai dan menjalankan usaha.

Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto memaparkan, 200 peserta yang mengikuti Bimtek selama 2 bulan berasal dari seluruh Indonesia. Nantinya mereka akan dibekali berbagai materi, baik teknis pengolahan maupun soft skill yang akan membantu dalam menjalankan usaha nantinya.

“Kita saring dari 800 peserta yang mendaftar melalui dinas kelautan dan perikanan di daerah, hingga terpilih 200,” ujar Catur.

Adapun materi yang didapatkan selama Bimtek meliputi kewirausahaan dan manajemen usaha, training pembuatan produk pembuatan aneka pempek Palembang, training pembuatan produk aneka frozen food, kemasan dan branding produk, training pembuatan produk aneka sambal kemasan, membuat dan mengelola channel online untuk usaha.

Selain itu terdapat materi training pembuatan produk aneka dimsum berbahan ikan, pencatatan keuangan sederhana, perizinan usaha, training pembuatan produk aneka cemilan ikan.

Dikatakannya, pada kegiatan magang, para peserta akan dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pengolahan ikan pindang. Mereka nantinya akan dibekali materi terkait manajemen usaha, perizinan usaha bagi usaha pengolahan pindang skala mikro kecil, dan pengenalan business model canvas.

“Kita harapkan setelah bimtek ini, para peserta semakin yakin untuk terjun menjadi wirausahawan,” jelas Catur.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan peningkatan produktivitas kegiatan sektor kelautan dan perikanan akan menambah pendapatan serta meningkatkan daya saing produk perikanan yang dihasilkan. 

Karenanya, dia mendorong agar kegiatan pelatihan dan penyuluhan lebih rutin dilaksanakan ke masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan sebagai upaya menambah tingkat kesejahteraan warga di berbagai daerah.
]]> , Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) semakin menggeber program peningkatan kewirausahaan (entrepreneurship) di sektor kelautan dan perikanan. Salah satunya, KKP menjaring 200 calon wirausaha baru yang diharapkan dapat menjadi penggerak usaha perikanan di berbagai wilayah.

Melalui kegiatan pra usaha dan pemagangan usaha yang diinisiasi Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), berhasil menjaring 200 calon wirausaha dari 800 pendaftar di seluruh Indonesia untuk diikutkan bimbingan teknis mulai Agustus hingga September nanti.

“Wirausahawan adalah tulang punggung perekonomian suatu negara,” tegas Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti, Sabtu (6/8).

Seorang wirausahawan, lanjut Artati, bukan hanya mencari dan menunggu peluang, tetapi menciptakan peluang. “Menjadi wirausahawan yang tangguh dan sukses, tentu tidak mudah, karena seorang entrepreneur dituntut untuk memiliki ide kreatif, inovatif, serta senang dengan terobosan,” ujar Artati.

Merujuk data Global Entrepreneurship Index (GEI) 2019, Artati menyebut Indonesia menempati ranking ke-75 dari 137 negara dalam hal indeks kewirausahaan. Di tingkat regional (ASEAN), Indonesia menempati peringkat ke-6, setelah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Vietnam.

“Indeks ini mencerminkan parameter dari kesehatan iklim wirausaha di sebuah negara. Hal ini menjadi tantangan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan agar mampu bersaing di tingkat Global,” terang Artati.

Artati berharap kegiatan ini bisa menjadi ruang pembelajaran bagi para peserta terpilih untuk memulai dan menjalankan usaha.

Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP, Catur Sarwanto memaparkan, 200 peserta yang mengikuti Bimtek selama 2 bulan berasal dari seluruh Indonesia. Nantinya mereka akan dibekali berbagai materi, baik teknis pengolahan maupun soft skill yang akan membantu dalam menjalankan usaha nantinya.

“Kita saring dari 800 peserta yang mendaftar melalui dinas kelautan dan perikanan di daerah, hingga terpilih 200,” ujar Catur.

Adapun materi yang didapatkan selama Bimtek meliputi kewirausahaan dan manajemen usaha, training pembuatan produk pembuatan aneka pempek Palembang, training pembuatan produk aneka frozen food, kemasan dan branding produk, training pembuatan produk aneka sambal kemasan, membuat dan mengelola channel online untuk usaha.

Selain itu terdapat materi training pembuatan produk aneka dimsum berbahan ikan, pencatatan keuangan sederhana, perizinan usaha, training pembuatan produk aneka cemilan ikan.

Dikatakannya, pada kegiatan magang, para peserta akan dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pengolahan ikan pindang. Mereka nantinya akan dibekali materi terkait manajemen usaha, perizinan usaha bagi usaha pengolahan pindang skala mikro kecil, dan pengenalan business model canvas.

“Kita harapkan setelah bimtek ini, para peserta semakin yakin untuk terjun menjadi wirausahawan,” jelas Catur.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan peningkatan produktivitas kegiatan sektor kelautan dan perikanan akan menambah pendapatan serta meningkatkan daya saing produk perikanan yang dihasilkan. 

Karenanya, dia mendorong agar kegiatan pelatihan dan penyuluhan lebih rutin dilaksanakan ke masyarakat terkait sektor kelautan dan perikanan sebagai upaya menambah tingkat kesejahteraan warga di berbagai daerah.

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |