DigiBerita.com | Bahasa Indonesia
13 November 2024

Digiberita.com

Berita Startup dan Ekonomi Digital

Ketemu Jokowi 2 Jam Paloh Digosipin Aneh-aneh –

5 min read

Pertemuan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dengan Presiden Jokowi munculkan gosip aneh-aneh. Maklum, pertemuan itu digelar di tahun politik, di saat NasDem lagi gencar membangun koalisi dengan 2 parpol oposisi; Demokrat dan PKS. Tak heran, ada yang menduga, Paloh bertemu Jokowi untuk pamitan terkait Pilpres 2024. Benarkah? 

Pertemuan Paloh dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta terjadi Jumat (19/8) sore. Sekitar pukul 16.30 WIB, bos Media Group itu, datang melalui gerbang Sekretariat Negara menggunakan Minivan hitam Mercedes Benz V Class.

Paloh masuk Kompleks Istana Kepresidenan melalui pintu Bali. Lokasinya persis di samping Masjid Baiturrahim. Pintu ini, memang biasa digunakan para tamu-tamu VVIP ketika yang hendak bertemu langsung dengan presiden. 

Cukup lama, politisi yang identik dengan brewok tebal itu, menghadap Jokowi. Tak jelas apa yang dibicarakan. Yang pasti, Paloh yang saat itu mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam, baru keluar 2 jam kemudian. Tidak lagi dari pintu Sekneg, tapi lewat pintu gerbang utama, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. 

Apa yang dibicarakan? Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, baik Istana maupun Paloh tak memberikan penjelasan. Namun, pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi), Hendri Satrio mengaku mendapat bocoran soal isi pertemuan itu. Kata dia, di pertemuan itu, Paloh berpamitan dengan Jokowi.

Hensat-sapaannya, mengaku tak asal bicara soal isi pertemuan itu. Apalagi, pertemuan itu dilakukan Paloh, usai dirinya bertemu dengan 17 profesor di NasDem Tower. Dalam pertemuan dengan para profesor itu, Paloh membahas Pilpres 2024.

“Pamitan ini. Kemungkinan saja. Kalau Surya Paloh dan Jokowi jagoannya sama, kan tidak perlu ada pertemuan, tapi nanti kan berbeda, makanya sangat mungkin berpamitan,” kata Hensat, saat dihubungi, kemarin. 

Untuk menghadapi Pilpres 2024, kata dia, NasDem yang dipimpin Paloh, sangat berpeluang berbeda pilihan. Baik dari capres yang dijagokan Jokowi maupun perbedaan dengan anggota parpol koalisi lain pendukung pemerintah. NasDem sedang menjalin koalisi bersama Demokrat dan PKS.

Kecurigaan yang sama disampaikan Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam. Di tahun politik dan sikap politik NasDem terkait 2024, kata dia, pertemuan Paloh dengan Jokowi bukanlah hal yang biasa. Salah satunya, rencana NasDem gabung dengan Demokrat dan PKS. 

“Sebagai penegasan dari titik beda, dari arah perjuangan menuju di 2024 mendatang,” kata Khoirul dalam diskusi daring Polemik Trijaya, bertajuk Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024, kemarin.

Benarkah NasDem berpamitan ke Jokowi? Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago menepis kecurigaan itu. Kata dia, pertemuan itu hanya silaturahmi biasa antara 2 sahabat. NasDem sebagai pendukung pemerintah, wajar bila ketumnya bertemu dengan presiden yang didukungnya. 

“Penafsiran-penafsiran yang disampaikan oleh pengamat politik hanya argumen-argumen politik untuk menambah keriuhan menuju pilpres 2024. Prasangka tersebut tidak benar sama sekali,” kata Irma, saat dikonfirmasi, tadi malam.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPP NasDem bidang Media dan Komunikasi Publik, Charles Meikyansah. Menurutnya, pertemuan itu hal lumrah dan tidak seperti yang ditafsirkan publik. “Memang benar bertemu hampir dua jam-an, tapi itu pertemuan biasa,” kata Charles.

Charles membeberkan, selama 2 jam, bosnya dan Jokowi membahas berbagai agenda kenegaraan. Mulau dari masalah ekonomi, sosial, hukum hingga politik. agenda-agenda kenegaraan seperti ekonomi, sosial, hingga politik. “Tidak spesifik membahas Pilpres 2024,” tegasnya. 

Menurutnya, pertemuan Paloh dengan Jokowi sudah dijadwalkan sejak lama. Namun, karena kesibukan, pertemuan itu baru terjadi lusa kemarin. Apalagi, Jokowi rutin melakukan dialog dan berdiskusi dengan banyak ketua umum parpol. 

“Artinya dukungan penuh untuk Pak Jokowi dalam menghadapi segala situasi global ini diberikan sepenuhnya oleh Pak Surya,” cetusnya. 

Apa tanggapan Istana? Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Bidang Komunikasi dan Media, Faldo Maldini tidak mau berspekulasi soal pertemuan Paloh dengan Jokowi. Kalau dikaitkan ke politik, maka yang lagi ramai, kata dia, soal reshuffle kabinet yang mulai kencang ditiupkan. 

“Presiden tentu sudah punya hitungan. Menghadapi berbagai ketidakpastian global, krisis pangan dan energi menjadi perhatian. Butuh solusi untuk itu, maka perombakan pun dapat dilakukan bila dibutuhkan,” pungkasnya.
]]> , Pertemuan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dengan Presiden Jokowi munculkan gosip aneh-aneh. Maklum, pertemuan itu digelar di tahun politik, di saat NasDem lagi gencar membangun koalisi dengan 2 parpol oposisi; Demokrat dan PKS. Tak heran, ada yang menduga, Paloh bertemu Jokowi untuk pamitan terkait Pilpres 2024. Benarkah? 

Pertemuan Paloh dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta terjadi Jumat (19/8) sore. Sekitar pukul 16.30 WIB, bos Media Group itu, datang melalui gerbang Sekretariat Negara menggunakan Minivan hitam Mercedes Benz V Class.

Paloh masuk Kompleks Istana Kepresidenan melalui pintu Bali. Lokasinya persis di samping Masjid Baiturrahim. Pintu ini, memang biasa digunakan para tamu-tamu VVIP ketika yang hendak bertemu langsung dengan presiden. 

Cukup lama, politisi yang identik dengan brewok tebal itu, menghadap Jokowi. Tak jelas apa yang dibicarakan. Yang pasti, Paloh yang saat itu mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam, baru keluar 2 jam kemudian. Tidak lagi dari pintu Sekneg, tapi lewat pintu gerbang utama, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta. 

Apa yang dibicarakan? Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, baik Istana maupun Paloh tak memberikan penjelasan. Namun, pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi), Hendri Satrio mengaku mendapat bocoran soal isi pertemuan itu. Kata dia, di pertemuan itu, Paloh berpamitan dengan Jokowi.

Hensat-sapaannya, mengaku tak asal bicara soal isi pertemuan itu. Apalagi, pertemuan itu dilakukan Paloh, usai dirinya bertemu dengan 17 profesor di NasDem Tower. Dalam pertemuan dengan para profesor itu, Paloh membahas Pilpres 2024.

“Pamitan ini. Kemungkinan saja. Kalau Surya Paloh dan Jokowi jagoannya sama, kan tidak perlu ada pertemuan, tapi nanti kan berbeda, makanya sangat mungkin berpamitan,” kata Hensat, saat dihubungi, kemarin. 

Untuk menghadapi Pilpres 2024, kata dia, NasDem yang dipimpin Paloh, sangat berpeluang berbeda pilihan. Baik dari capres yang dijagokan Jokowi maupun perbedaan dengan anggota parpol koalisi lain pendukung pemerintah. NasDem sedang menjalin koalisi bersama Demokrat dan PKS.

Kecurigaan yang sama disampaikan Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam. Di tahun politik dan sikap politik NasDem terkait 2024, kata dia, pertemuan Paloh dengan Jokowi bukanlah hal yang biasa. Salah satunya, rencana NasDem gabung dengan Demokrat dan PKS. 

“Sebagai penegasan dari titik beda, dari arah perjuangan menuju di 2024 mendatang,” kata Khoirul dalam diskusi daring Polemik Trijaya, bertajuk Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024, kemarin.

Benarkah NasDem berpamitan ke Jokowi? Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago menepis kecurigaan itu. Kata dia, pertemuan itu hanya silaturahmi biasa antara 2 sahabat. NasDem sebagai pendukung pemerintah, wajar bila ketumnya bertemu dengan presiden yang didukungnya. 

“Penafsiran-penafsiran yang disampaikan oleh pengamat politik hanya argumen-argumen politik untuk menambah keriuhan menuju pilpres 2024. Prasangka tersebut tidak benar sama sekali,” kata Irma, saat dikonfirmasi, tadi malam.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPP NasDem bidang Media dan Komunikasi Publik, Charles Meikyansah. Menurutnya, pertemuan itu hal lumrah dan tidak seperti yang ditafsirkan publik. “Memang benar bertemu hampir dua jam-an, tapi itu pertemuan biasa,” kata Charles.

Charles membeberkan, selama 2 jam, bosnya dan Jokowi membahas berbagai agenda kenegaraan. Mulau dari masalah ekonomi, sosial, hukum hingga politik. agenda-agenda kenegaraan seperti ekonomi, sosial, hingga politik. “Tidak spesifik membahas Pilpres 2024,” tegasnya. 

Menurutnya, pertemuan Paloh dengan Jokowi sudah dijadwalkan sejak lama. Namun, karena kesibukan, pertemuan itu baru terjadi lusa kemarin. Apalagi, Jokowi rutin melakukan dialog dan berdiskusi dengan banyak ketua umum parpol. 

“Artinya dukungan penuh untuk Pak Jokowi dalam menghadapi segala situasi global ini diberikan sepenuhnya oleh Pak Surya,” cetusnya. 

Apa tanggapan Istana? Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Bidang Komunikasi dan Media, Faldo Maldini tidak mau berspekulasi soal pertemuan Paloh dengan Jokowi. Kalau dikaitkan ke politik, maka yang lagi ramai, kata dia, soal reshuffle kabinet yang mulai kencang ditiupkan. 

“Presiden tentu sudah punya hitungan. Menghadapi berbagai ketidakpastian global, krisis pangan dan energi menjadi perhatian. Butuh solusi untuk itu, maka perombakan pun dapat dilakukan bila dibutuhkan,” pungkasnya.

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2020 - 2024. PT Juan Global. All rights reserved. DigiBerita.com. |