Mentan Tinjau Lokasi Pengembangan Kelapa Genjah Di Karanganyar –
4 min readMenteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau persiapan lokasi pengembangan kelapa genjah di Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, hari ini.
Dalam program pengembangan kelapa genjah 1 juta batang nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan untuk Kabupaten Karanganyar sebanyak 59.000 batang.
“Kami datang ini bukan untuk tanam, tapi atas perintah Bapak Presiden Jokowi untuk meninjau persiapan lokasi pengembangan kelapa genjah baik pekarangan maupun hamparan serta kesiapan logistik benih. Kita siapkan semuanya untuk nantinya diagendakan Pak Presiden yang tanam,” ungkap Mentan SYL pada peninjau tersebut, Sabtu (6/8).
Mentan SYL menjelaskan pengembangan kelapa genjah merupakan program yang diperintahkan Presiden Jokowi sebagai upaya memperkuat sektor pertanian menghadapi krisis pangan global sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengembangkan ekonomi wilayah.
Implementasi pengembangan kelapa genjah diintegrasikan dengan komoditas pertanian lainnya seperti cabai, kedelai jagung dan ternak.
“Persiapan lokasi hamparan ini sudah mantap, yang terpenting dimantapkan lagi disetiap pekarangan rumah sepanjang jalan disiapkan untuk ditanami kelapa. Tanaman selanya kita tanam cabai. Untuk di hamparan, tanam jagung dan kedelai,” jelasnya.
“Kita tingkatkan perekonomian rumah tangga. Peran ibu-ibu dalam program kelapa genjah ini sangat utama, jadi memberdayakan ibu-ibu untuk tambah pendapatan dan kesejahteraan. Saya minta alokasi pengembangan kelapa genjahnya untuk Karanganyar ini 1.000 hektar dan ditanam di 10.000 kepala keluarga,” pinta SYL.
SYL optimistis pengembangan kelapa genjah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk benar-benar serius membudidayakan kelapa yang dibarengi budidaya cabai, jagung dan kedelai.
“Harga kelapa genjah pandan wangi di Amerika mencapai Rp 80.000 hingga Rp 120.000 per buah yang dipackeging dengan bagus. Dan kita kan makan tahu-tempe, jadi kalau tanam kedelai di sela kelapa, petani kan dapat peningkatkan pendapatan. Kami siapkan pendampingan sehingga ini berjalan dan berhasil hingga nanti kita bisa ekspor kelapa,” ucapnya.
Di tempat yang aama, Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan pengembangan kelapa genjah di Kabupaten Karanganyar dilakukan dua cara bertindak yakni pekarangan sebanyak 67 persen dan kawasan/hamparan 33 persen. Targetnya yakni masyarakat dapat menghasilkan produk kelapa yang memiliki nila tambah dan jual tinggi.
“Di Karanganyar ini kita tanam kelapa genjah pandan wangi. Calon petani dan calon lahanya sudah siap, begitu juga kesiapan bibit. Kondisi saat ini sudah siap tanam baik di pekarangan maupun hamparan,” ujarnya.
“Produk kelapanya nanti kita capai yaitu gula semut da kelap segar. Estimasi produksi gula semut 222 ton pertahun nilainya Rp 5,56 miliar pertahun dan kelapa segar 144 ribu butir pertahun, nilainya Rp 2,86 miliar pertahun,” tambah Nur Alam. ■
]]> , Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau persiapan lokasi pengembangan kelapa genjah di Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, hari ini.
Dalam program pengembangan kelapa genjah 1 juta batang nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan untuk Kabupaten Karanganyar sebanyak 59.000 batang.
“Kami datang ini bukan untuk tanam, tapi atas perintah Bapak Presiden Jokowi untuk meninjau persiapan lokasi pengembangan kelapa genjah baik pekarangan maupun hamparan serta kesiapan logistik benih. Kita siapkan semuanya untuk nantinya diagendakan Pak Presiden yang tanam,” ungkap Mentan SYL pada peninjau tersebut, Sabtu (6/8).
Mentan SYL menjelaskan pengembangan kelapa genjah merupakan program yang diperintahkan Presiden Jokowi sebagai upaya memperkuat sektor pertanian menghadapi krisis pangan global sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengembangkan ekonomi wilayah.
Implementasi pengembangan kelapa genjah diintegrasikan dengan komoditas pertanian lainnya seperti cabai, kedelai jagung dan ternak.
“Persiapan lokasi hamparan ini sudah mantap, yang terpenting dimantapkan lagi disetiap pekarangan rumah sepanjang jalan disiapkan untuk ditanami kelapa. Tanaman selanya kita tanam cabai. Untuk di hamparan, tanam jagung dan kedelai,” jelasnya.
“Kita tingkatkan perekonomian rumah tangga. Peran ibu-ibu dalam program kelapa genjah ini sangat utama, jadi memberdayakan ibu-ibu untuk tambah pendapatan dan kesejahteraan. Saya minta alokasi pengembangan kelapa genjahnya untuk Karanganyar ini 1.000 hektar dan ditanam di 10.000 kepala keluarga,” pinta SYL.
SYL optimistis pengembangan kelapa genjah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk benar-benar serius membudidayakan kelapa yang dibarengi budidaya cabai, jagung dan kedelai.
“Harga kelapa genjah pandan wangi di Amerika mencapai Rp 80.000 hingga Rp 120.000 per buah yang dipackeging dengan bagus. Dan kita kan makan tahu-tempe, jadi kalau tanam kedelai di sela kelapa, petani kan dapat peningkatkan pendapatan. Kami siapkan pendampingan sehingga ini berjalan dan berhasil hingga nanti kita bisa ekspor kelapa,” ucapnya.
Di tempat yang aama, Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan pengembangan kelapa genjah di Kabupaten Karanganyar dilakukan dua cara bertindak yakni pekarangan sebanyak 67 persen dan kawasan/hamparan 33 persen. Targetnya yakni masyarakat dapat menghasilkan produk kelapa yang memiliki nila tambah dan jual tinggi.
“Di Karanganyar ini kita tanam kelapa genjah pandan wangi. Calon petani dan calon lahanya sudah siap, begitu juga kesiapan bibit. Kondisi saat ini sudah siap tanam baik di pekarangan maupun hamparan,” ujarnya.
“Produk kelapanya nanti kita capai yaitu gula semut da kelap segar. Estimasi produksi gula semut 222 ton pertahun nilainya Rp 5,56 miliar pertahun dan kelapa segar 144 ribu butir pertahun, nilainya Rp 2,86 miliar pertahun,” tambah Nur Alam. ■
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID